Mendidik anak laki-laki bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Tak jarang Mama dan Papa merasa kesal atau mengeluh sendiri kalau anak laki-laki susah diatur, ngeyel, dan terlalu aktif. Sebenarnya normal kok kalau si kecil terkesan lebih aktif daripada anak perempuan, hal tersebut karena faktor biologis dan psikologis anak.
Lantas, apa yang perlu dilakukan orang tua agar anak laki-laki menjadi pribadi yang baik di kemudian hari? Sebenarnya, kita perlu memberikan pola asuh yang sesuai usia anak. Apalagi dilansir dari laman Relationship Australia, tumbuh kembang anak laki-laki dibagi menjadi tiga tahapan, yakni baru lahir sampai usia 6 tahun, 7 sampai 14 tahun, lalu usia 15 tahun ke atas. Untuk lebih mudahnya, simak pembahasan di bawah ini bagaimana mendidik anak laki-laki ya!
1. Ajarkan Keterampilan Emosional
Izinkan anak laki-laki untuk mengungkapkan semua perasaannya, baik itu kebahagiaan, kesedihan, atau kemarahan. Hal tersebut agar anak mampu mengelola emosinya dengan baik. Ajarkan mereka cara mengelola emosi dengan sehat, seperti berbicara atau menuangkan perasaan dalam tulisan.
2. Latih Tanggung Jawab Sejak Dini
Tips yang tak kalah penting adalah melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga, misalnya merapikan kamar atau membantu menyiapkan makanan. Hal ini akan melatih kemandirian dan menanamkan rasa tanggung jawab dalam diri mereka.
3. Berikan Ruang untuk Berekspresi
Cara mendidik anak laki-laki berikutnya dengan memberikan ruang untuk berekspresi. Sebisa mungkin, kita harus mendukung minat dan bakat anak, baik dalam bidang seni, olahraga, maupun sains. Jangan batasi ekspresi mereka hanya karena adanya stereotip gender, ya!
Baca Juga: 10 Cara Mendidik Anak Perempuan supaya Sukses Dunia Akhirat
4. Ajarkan Nilai-Nilai Kehidupan
Tak boleh sampai terlewat, dalam mendidik anak laki-laki, pastikan Mama dan Papa mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Ajarkan mereka pentingnya nilai-nilai penting seperti empati, kerja sama, dan penghargaan terhadap perbedaan. Hal ini akan membantu anak tumbuh menjadi individu yang berkarakter baik di kemudian hari.
5. Berikan Pendidikan Seksualitas yang Tepat
Tips mendidik anak laki-laki yang tak kalah penting adalah memberikan pendidikan seksualitas yang tepat. Sejak memasuki usia pra-remaja, jelaskan tentang perubahan yang terjadi pada tubuh, batasan-batasan dalam hubungan, dan pentingnya menghormati orang lain. Mama Papa dan menyesuaikan bahasa yang digunakan dengan tingkat pemahaman anak agar lebih mudah dimengerti.
6. Dukung Anak untuk Mengekspresikan Emosi
Ajari anak bahwa tidak ada yang salah dengan menunjukkan perasaan seperti sedih, marah, atau takut. Jangan ajarkan mereka untuk menyembunyikan emosi hanya karena mereka adalah laki-laki.
7. Jadilah Contoh yang Baik
Sebagai orang tua, kita adalah role model yang akan ditiru anak. Untuk mendidik dia menjadi laki-laki yang bertanggung jawab dan peduli dengan sekitar, Papa dapat menunjukkan sikap yang baik dihadapan anak. Tunjukkan sikap menghormati orang lain, semangat bekerja keras, dan kejujuran dalam keseharian.
8. Bangun Komunikasi yang Terbuka
Ketika anak laki-laki memasuki usia remaja, komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam mendidik mereka. Orangtua bisa memulai dengan mengajukan pertanyaan terbuka untuk mendorong anak lebih banyak berbicara dan mengungkapkan perasaan atau pikiran mereka. Jangan lupa, bimbing anak untuk berpikir secara kritis dan menemukan solusi dari masalah yang mereka hadapi, bukan sekadar bergantung pada bantuan orang lain.
Baca Juga: 8 Jenis Parenting dan Pengaruhnya bagi Anak
Kesalahan Mendidik Anak Laki-Laki
Sebelum kita bahas lebih lanjut, Mama dan Papa tahu belum beberapa kesalahan dalam mendidik anak laki-laki? Berikut ini beberapa kesalahan yang harus kita hindari.
1. Menganggap Anak Laki-Laki Harus Kuat dan Tidak Boleh Menangis
Banyak orang tua yang beranggapan bahwa laki-laki tidak sepantasnya meneteskan air mata, karena itu dianggap sebagai tindakan yang kurang jantan. Padahal, menangis adalah respons alami yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki perasaan. Jika emosi terus ditekan, anak akan kesulitan mengelola perasaannya ketika dewasa nanti.”
2. Tidak Mengajarkan Tanggung Jawab
Kesalahan mendidik anak laki-laki berikutnya adalah membebaskan dari tanggung jawab. Tak sedikit orang tua menganggap urusan rumah tangga hanya untuk anak perempuan. Hal ini dapat mengakibatkan anak tumbuh menjadi individu yang kurang mandiri dan tidak siap menghadapi tanggung jawab di masa depan. Mama Papa jangan sampai membedakan pekerjaan anak perempuan dan laki-laki, ya!
3. Terlalu Fokus pada Prestasi Akademik atau Olahraga
Kesalahan pola asuh berikutnya orang tua terlalu fokus dengan prestasi akademik dan olahraga anak saja. Padahal, anak juga perlu dibekali dengan nilai-nilai kehidupan yang penting, seperti empati, kemampuan bekerja sama, dan kreativitas. Hal tersebut sangat penting untuk membantu si kecil bersosialisasi di masyarakat.
4. Mengabaikan Pendidikan Seksualitas
Tak boleh dilakukan juga, kesalahan mengabaikan pendidikan seksualitas juga harus kita hindari. Banyak orang tua merasa enggan untuk mendiskusikan masalah seksualitas dengan anak laki-laki mereka. Padahal, pendidikan ini sangat penting agar anak memahami batasan-batasan, menghormati orang lain, dan menjaga keselamatan diri mereka.
Jadi, mendidik anak laki-laki membutuhkan pendekatan yang seimbang antara melatih kemandirian dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Hindari terlalu menekan emosi atau mengabaikan pendidikan seksualitas anak. Ingat, setiap anak adalah individu yang unik, jadi berikan ruang bagi mereka untuk tumbuh sesuai potensinya.
Dengan pola asuh yang tepat, anak laki-laki bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan penuh empati. Yuk, mulai terapkan tips di atas dan dukung si kecil menjadi versi terbaik dari dirinya! Jangan lupa, simak artikel parenting lain hanya di Rakki.id!