Donor darah adalah tindakan mulia yang menyelamatkan nyawa dan memberi harapan bagi individu yang membutuhkan. Meski sederhana, tindakan ini memiliki dampak mendalam.
Namun, tidak semua orang memenuhi syarat untuk menjadi pendonor, mengingat adanya kriteria khusus yang menentukan siapa yang dapat berkontribusi dalam tujuan mulia ini.
Memahami persyaratan untuk mendonorkan darah adalah hal sangat penting demi keamanan baik bagi pendonor maupun penerima. Di artikel ini, saya akan mengulas tentang siapa saja yang layak mendonorkan darah dan siapa yang sebaiknya tidak mendonorkan darahnya. Penasaran? Yuk cekidot.
Siapa yang Boleh Mendonorkan Darahnya?
Bagimu yang hendak mendonorkan darah, pastikan beberapa persyaratan berikut ini ada pada dirimu, ya.
1. Individu Sehat
2. Usia yang Ideal
3. Berat Badan yang Memadai
4. Kadar Hemoglobin yang Cukup
5. Interval Donasi yang Diperlukan
6. Riwayat Perjalanan
Siapa yang Tidak Boleh Mendonorkan Darahnya?
Selain itu ada beberapa kondisi pada seseorang dimana dia tidak boleh melakukan donor darah, siapa saja? Ini dia.
- Individu Pasca-Operasi atau Penyakit. Orang yang baru pulih dari operasi atau penyakit mungkin perlu menunggu sampai pulih sepenuhnya sebelum mendonorkan darah.
- Wanita Hamil atau Menyusui. Disarankan bagi wanita hamil atau menyusui untuk menahan diri dari mendonorkan darah.
- Orang dengan Kondisi Medis Khusus. Beberapa kondisi seperti penyakit jantung atau kanker dapat memengaruhi kelayakan donor.
- Pengguna Narkoba yang Disuntikkan. Orang yang menggunakan narkoba melalui suntikan umumnya tidak disarankan mendonorkan darah.
- Perilaku Berisiko Tinggi. Individu dengan perilaku berisiko tinggi, seperti seks tanpa kondom dapat didiskualifikasi sebagai donor.
- Penggunaan Obat Tertentu. Beberapa obat dapat memengaruhi kelayakan donor darah.
Oleh karena itu sebelum mendonorkan darah, pastikan kamu selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan dan organisasi donor darah untuk memastikan apakah kamu layak atau tidak berkontribusi secara langsung dalam donor darah.