Kecemasan setelah minum alkohol atau yang dikenal dengan sebutan “hangxiety,” adalah fenomena yang sering terjadi bagi banyak orang setelah mereka mengonsumsi alkohol. Meskipun gejala fisik mabuk adalah hal umum yang dikenal, tetapi apa yang terjadi di balik layar dengan pikiran dan emosi kita setelah mabuk juga penting untuk dipahami. Di artikel ini, saya akan mengenal hangxiety mulai dari pengertiannya, gejala, serta beberapa strategi yang bisa kamu terapkan untuk mengatasinya.
Mengenal Apa Itu Hangxiety?
Melansir CNN, hangover anxiety dikenal juga hangxiety atau kecemasan akibat mabuk adalah pengalaman meningkatnya kecemasan atau kegelisahan setelah seseorang mengonsumsi alkohol. Biasanya, hal ini terjadi keesokan paginya ketika efek mabuk mulai mereda. Kecemasan ini dapat bervariasi dari perasaan ringan hingga sangat parah, tergantung pada sejumlah faktor termasuk jumlah alkohol yang dikonsumsi, kepekaan individu terhadap alkohol, dan kondisi kesehatan mental yang mendasari.
Mengapa Hangxiety Bisa Terjadi?
Meskipun belum ada kesepakatan ilmiah tentang penyebab pasti tentang hangxiety, tetapi ada beberapa teori yang mungkin menjelaskan fenomena ini. Ketika seseorang mengonsumsi alkohol, otaknya memproduksi dopamin dalam jumlah besar. Dopamin adalah neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang dan euforia. Namun, ketika efek alkohol mulai mereda, kadar dopamin dalam otak turun drastis, yang bisa menyebabkan perubahan suasana hati menjadi negatif, termasuk perasaan cemas.
Mengenal Gejala Hangxiety
Hangxiety dapat menimbulkan sejumlah gejala, baik secara fisik maupun psikologis. Beberapa gejala umumnya meliputi:
- Kecemasan yang Meningkat: Rasa cemas dapat memunculkan berbagai perasaan negatif seperti kekhawatiran yang berlebihan, rasa gugup yang tidak terkendali, atau bahkan ketakutan yang tidak beralasan. Ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengganggu kesejahteraan mental individu yang mengalaminya.
- Ketidaknyamanan Fisik: Kecemasan juga bisa menyebabkan gejala fisik meliputi sakit kepala yang intens, ketegangan otot yang tidak biasa, sensasi ketidaknyamanan di perut, atau bahkan peningkatan produksi keringat yang tidak wajar. Gejala-gejala ini bisa menjadi sangat mengganggu dan mempengaruhi kenyamanan serta kualitas hidup individu yang mengalami kecemasan.
- Pikiran Berkecamuk: Kecemasan memiliki kemampuan untuk mempercepat pikiran seseorang, membuatnya sulit untuk merasa tenang dan berkonsentrasi. Pikiran yang terasa berpacu ini sering kali membuat individu sulit untuk fokus pada tugas-tugas yang mereka hadapi.
- Penyesalan atau Rasa Bersalah: Setelah mabuk, seseorang mungkin merasa bersalah atau menyesali tindakan atau keputusan yang diambil saat dalam keadaan mabuk.
- Kesulitan Bersantai: Hangxiety membuat sulit untuk rileks, sehingga menimbulkan perasaan gelisah atau gelisah.
Cara Mengatasi Hangxiety
Meskipun mengatasi hangxiety bisa menjadi tantangan tersendiri, ada beberapa strategi yang bisa membantu mengurangi gejalanya. Beberapa di antaranya meliputi:
- Hidrasi: Pastikan untuk minum banyak air setelah mengkonsumsi alkohol untuk menghindari dehidrasi yang bisa memperburuk kecemasan.
- Tidur yang Cukup: Alkohol dapat mengganggu pola tidur, oleh karena itu penting untuk mendapatkan tidur yang cukup agar tubuh dan pikiran bisa pulih dengan baik.
- Teknik Pernapasan: Teknik pernapasan dalam dan meditasi dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan.
- Hindari Kafein: Kafein dapat memperburuk kecemasan, jadi sebaiknya hindari minuman berkafein jika Anda sudah merasa cemas.
- Hindari Alkohol: Jika kemarin kamu masih suka konsumsi alkohol, coba hari ini dan hari-hari berikutnya berhenti untuk mengkonsumsi alkohol, pelan tapi pasti.
Hangxiety adalah fenomena yang umum terjadi setelah mengonsumsi alkohol, yang dapat menyebabkan berbagai gejala psikologis dan fisik. Karenanya hindari sebisa mungkin mengkonsumsi alkohol ya, karena bahayanya lebih banyak dari manfaatnya.
