Friday, April 25, 2025
No menu items!
HomeSosial & PolitikTarif Donald Trump Ditunda 90 Hari, China Kenaikan 125%?

Tarif Donald Trump Ditunda 90 Hari, China Kenaikan 125%?

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan tentang penundaan tarif tinggi selama 90 hari. Namun, penundaan tersebut tidak berlaku bagi China yang justru dikenakan tarif 125% untuk barang impor. Keputusan tiba-tiba ini memicu lonjakan indeks saham utama di Amerika Serikat, sekaligus memberikan kabar segar di pasar keuangan global.

Donald Trump mengumumkan aturan baru tentang tarif impor pada Rabu (2/4/2025). Dalam pidatonya, Trump menyebut kebijakan ini sebagai bagian dari “hari pembebasan,” yang bertujuan untuk melepaskan ekonomi AS dari ketergantungan pada barang-barang impor. Menurut Trump, kebijakan tersebut dapat membangkittkan [abrik-pabrik dan lapangan kerja di Amerika. 

Lantas, seperti apa kebijakan tarif Trump yang mengkhawatirkan berbagai negara? Simak informasinya di sini!

Aturan Tarif Trump 

Apa itu tarif Trump? Tarif adalah semacam pajak yang dikenakan pada barang-barang yang dibeli dari luar negeri. Besarnya tarif biasanya berupa persentase dari harga barang tersebut. Misalnya, jika tarifnya 10%, maka barang seharga $10 akan dikenai pajak tambahan $1, sehingga total harganya menjadi $11. 

Seperti yang dilansir dari laman BBC, untuk beberapa produk dari China, tarif bisa mencapai 145%, yang berarti barang seharga $10 bisa naik menjadi $24,50. Perusahaan yang mengimpor barang ke Amerika Serikat harus membayar tarif ini kepada pemerintah. Mengingat kenaikan tarif yang cukup besar, perusahaan biasanya membebankan biaya tambahan ini kepada konsumen.

Mengapa Trump Menggunakan Tarif? 

Trump menyatakan bahwa penerapan tarif akan mendorong masyarakat Amerika untuk memilih produk buatan dalam negeri. Hal ini, menurutnya, bisa meningkatkan penerimaan pajak dan merangsang investasi besar di dalam negeri. Ia juga ingin mengurangi ketimpangan antara jumlah barang yang dibeli AS dari luar negeri dan jumlah barang yang dijual ke negara lain. 

Trump merasa bahwa Amerika dirugikan oleh pihak asing yang ia sebut sebagai “penipu” dan “perampok”. Selain menerapkan tarif, Presiden Amerika juga mengajukan tuntutan lain. Pada masa jabatannya, ia menargetkan negara seperti China, Meksiko, dan Kanada untuk menghentikan arus migran dan penyelundupan narkoba ke AS.

Dampak Tarif Trump untuk Indonesia 

Menurut Ekonom IPB University, Hermanto Siregar, kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpotensi memberikan dampak negatif bagi Indonesia, terutama jika pemerintah tidak berhasil melakukan negosiasi yang baik dan tidak memiliki strategi mitigasi. 

Dilansir dari laman Tempo, dalam kajiannya, Hermanto memperkirakan bahwa nilai ekspor Indonesia bisa menurun antara 20 hingga 30 persen, disertai dengan potensi kenaikan inflasi sebesar 1 hingga 2 persen, serta penurunan produk domestik bruto (GDP) sebesar 0,5 hingga 1 persen.

Untuk kebijakan jangka menengah hingga panjang, Hermanto menyarankan agar pemerintah fokus pada upaya diversifikasi dan penguatan ketahanan perdagangan. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membidik pasar-pasar baru di luar Amerika Serikat. 

Ia juga merekomendasikan agar setidaknya 20 persen dari total ekspor dialihkan ke negara-negara non-Amerika. Di samping itu, menurutnya, penting juga bagi pemerintah untuk mendorong pengembangan industri hilir. 

Itulah informasi seputar tarif Donald Trump yang berdampak pada ekonomi seluruh dunia. Simak informasi lain di Rakki.id!

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments