Akhir-akhir ini dunia maya tengah digegerkan dengan berita perseteruan antara Sam Altman selaku CEO OpenAI dengan salah satu orang terkaya di muka bumi yaitu Elon Musk. Open AI menanggapi gugatan Elon Musk secara terbuka pada hari Selasa lewat postingan blog yang mengungkapkan betapa mereka prihatin dengan situasi ini.
Mereka menyatakan kekagumannya pada sosok Musk yang menginspirasi, sampai pada akhirnya kesedihan terjadi saat Musk memulai persaingan dan menggugat mereka saat OpenAI berhasil mencapai kemajuan signifikan tanpanya. Postingan blog tersebut juga membeberkan serangkaian email internal antara Musk dan eksekutif OpenAI dari tahun 2015 hingga 2018. Wah cukup mendebarkan, ya.
Pengacara Musk dan perwakilan OpenAI belum memberikan komentar terkait hal ini.
Gugatan yang diajukan Musk pada hari Jumat menuduh bahwa OpenAI dan para pemimpinnya meninggalkan prinsip sumber terbuka (opensource) dengan menggandeng Microsoft. Musk menyatakan bahwa perubahan fokus perusahaan pada tahun 2019 melanggar kontrak awal yang bertujuan menjaga OpenAI sebagai organisasi nirlaba atau tidak mengambil keuntungan.
Meskipun CEO Tesla tersebut telah meninggalkan dewan OpenAI pada tahun 2018, tapi pengacara Musk menyatakan bahwa dia masih aktif berkontribusi hingga tahun 2020.
Dalam email pertama yang diungkapkan oleh OpenAI, Musk mengusulkan agar perusahaan mencari pendanaan sebesar lebih dari $100 juta guna menyaingi investasi Google atau Facebook. Dia bahkan menyatakan kesiapannya untuk menanggung biaya yang tidak tercukupi oleh pihak lain.
Namun, menurut postingan blog tersebut, Musk dan para pemimpin OpenAI lainnya telah berdiskusi tentang struktur keuangan terbaik untuk perusahaan. Pada akhir tahun 2017, mereka menyepakati bahwa struktur nirlaba adalah satu-satunya cara untuk memastikan pendanaan yang cukup untuk mencapai tujuan mereka dalam mengembangkan kecerdasan buatan yang umum.
Ada juga rincian tentang email Musk kepada beberapa para eksekutif OpenAI pada Februari 2018, di mana ia menyetujui saran pihak ketiga yang menyebutkan bahwa merapat pada Tesla mungkin adalah langkah terbaik bagi OpenAI.
Nah, drama yang terjadi antara Musk dan Altman, dkk., terjadi setelah OpenAI menyelesaikan kesepakatan kontrak yang menilai perusahaan sebesar $80 miliar.
Meskipun Musk beberapa kali mengkritik OpenAI secara publik, termasuk di postingan platform X pada pertengahan Februari lalu, ia menyatakan bahwa mendapatkan saham di OpenAI tampaknya tidak etis atau bahkan ilegal. Dari sini OpenAI berencana untuk menolak semua klaim Musk dan tetap fokus pada misinya.
Mereka menyatakan kegembiraannya dalam mengembangkan alat AI untuk memberdayakan setiap individu, sementara perjalanan mereka masih panjang.
Perseteruan Keduanya yang Makin Meruncing
Elon Musk ternyata tidak main-main kalau sudah bicara soal OpenAI. Namun, Sam Altman dengan tegas bilang dia akan melawan balik – tentu dengan gayanya sendiri.
Baru saja, tim eksekutif OpenAI, termasuk Altman, Greg Brockman, dan Ilya Sutskever, membuat heboh dengan nge-post serangkaian email rahasia antara Musk dan mereka dari 2015 sampai 2018. Email ini dijadikan bahan untuk menanggapi gugatan Musk terhadap OpenAI. Nampak jelas, hubungan Altman dan Musk semakin renggang.
Elon Musk yang dulu keluar dari OpenAI tahun 2018, menuding perusahaan AI ini telah melepaskan prinsip-prinsip awalnya karena tengah menjalin kerjasama dengan Microsoft dalam kontrak yang nilainya miliaran dolar. Gugatan Elon membahas soal transisi OpenAI berubah menjadi perusahaan yang berorientasi pada profit yang menurutnya melanggar kontrak awal non-profit alias tidak mengambil keuntungan.
Eksekutif OpenAI memposting blog untuk mengumumkan rencana mereka menolak gugatan Elon Musk. Dalam postingannya tertulis, “Kami sedih ini terjadi dengan orang yang sangat kami kagumi – Musk menjadi sumber inspirasi kami, tapi tiba-tiba dia menggugat ketika kami tengah mempersiapkan misi Open AI.”
Altman bersama tim OpenAI pada umumnya enggan untuk konfrontasi secara terbuka bersama CEO Tesla itu.
Tahun lalu, meskipun Elon Musk sering menyerang mereka (Open AI) di ruang publik, Altman tetap mengatakan bahwa Musk sebagai salah satu pahlawan.
Namun faktanya, Musk tetap menyerang lab AI yang pernah dia bantu, termasuk produk utamanya, ChatGPT, dan kemitraannya dengan Microsoft.
Sebenarnya, Altman sudah nampak kesal. Dia membahas hubungan pribadinya dengan Musk langsung lewat memo yang kurang lebih isinya begini.
“Secara pribadi, ini bikin sedih,” tulis Altman di memo itu yang dilaporkan oleh Journal. Meskipun dia tetap menganggap Elon Musk sebagai pahlawan pribadi, namun kekecewaannya tak dapat terbendung lantaran Musk tidak mendukung OpenAI.
“Elon itu pembangun, orang yang bersaing buat teknologi yang lebih baik, dan saya harap dia akan berada di pihak kita,” kata Altman. “Aku merindukan Elon yang dulu.”
Minggu lalu, Altman juga menyindir Musk di Twitter dengan merilis tweet lama mereka.
Musk dan Altman jelas berbeda pendapat terkait kemitraan mereka yang semakin renggang.
Berdasarkan beberapa laporan, ada yang yang mengatakan Elon Musk cemburu dengan kesuksesan OpenAI di dunia AI. Tapi ada juga yang mengatakan Musk memang peduli soal keselamatan AI dan masa depan umat manusia.
Nah, menurut kalian bagaimana nih sebagai penikmat produk Open AI dan media sosial X, apakah perseteruan ini akan semakin panas? Kita tunggu saja.