Di era digitalisasi seperti sekarang, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan penipuan atau penggandaan uang kan? Yup saat ini banyak sekali oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang menyebarkan peredaran uang palsu, hal tersebut akhirnya merugikan banyak masyarakat. Itulah mengapa, kita perlu mengetahui ciri-ciri uang palsu dan uang asli sesuai saran Bank Indonesia.
Sebagai tambahan informasi, sesuai data dari Bank Indonesia (BI), jumlah peredaran uang palsu di Indonesia dari Mei 2023 sampai Mei 2024 adalah 182 ribu lembar. Berdasarkan data, 63 ribu lembar uang palsu ditemukan di Jakarta, 13,7% di Jawa Timur, lalu 11,9% di Jawa Barat, 10% di Jawa Tengah, dan 3% di provinsi lain-lain. Mengingat peredaran uang palsu yang merajalela, simak ciri-ciri uang palsu di bawah ini, yuk!
11 Cara Mengenali Uang Palsu dengan Mudah
Uang palsu adalah uang yang sengaja dicetak dengan tujuan penipuan atau hal yang tidak sah. Menurut Pasal 245 KUHP, barang siapa yang dengan sengaja yang menggunakan uang palsu sebagai alat pembayaran dapat dikenakan hukuman penjara paling lama 15 tahun. Kamu pasti tidak mau kan? Berikut beberapa ciri-ciri yang harus diketahui.
1. Kualitas Material Kertas yang Tipis atau Kasar
Salah satu tanda utama uang palsu adalah kualitas material kertas yang digunakan. Uang palsu sering kali terasa lebih tipis atau kasar dibandingkan uang asli karena dibuat dari kertas biasa yang tidak memiliki serat khusus. Selain itu, uang palsu cenderung kurang elastis dan mudah robek saat dilipat atau ditarik, berbeda dengan uang asli yang lebih lentur dan tahan lama.
2. Cetakan yang Tidak Presisi
Ciri-ciri uang palsu berikutnya dapat kita ketahui dari cetakan yang tidak presisi. Uang palsu biasanya memiliki detail gambar, tulisan, dan simbol yang kurang tajam serta terlihat buram. Warnanya pun sering kali tidak seragam, bisa terlalu pudar atau justru terlalu mencolok dibandingkan dengan uang asli yang memiliki gradasi warna jelas dan presisi.
3. Tidak Ada Tanda Air
Tak kalah penting, ciri-ciri uang palsu juga terlihat dari ada tidaknya tanda air. Kalau diterawang ke arah cahaya, uang asli akan menampilkan gambar pahlawan atau simbol tertentu dengan jelas. Sebaliknya, uang palsu sering kali tidak memiliki watermark sama sekali, atau jika ada, hasilnya tampak buram dan tidak setajam yang asli.
4. Benang Pengaman Palsu atau Tidak Ada
Ciri-ciri uang palsu dapat kita lihat dari benang pengaman. Benang pengaman pada uang asli tertanam di dalam kertas dan terlihat jika diterawang. Namun, pada uang palsu, benang pengaman sering kali tidak ada atau hanya berupa garis cetakan di permukaan uang, sehingga tidak memiliki efek yang sama seperti pada uang asli. Keberadaan benang pengaman yang jelas dapat membantu membedakan uang asli dari yang palsu.
5. Cetakan Timbul yang Tidak Terasa
Jangan lupa perhatikan cetakan timbul yang ada pada uang. Uang asli memiliki bagian tertentu yang terasa timbul saat diraba, seperti angka nominal, tulisan, atau lambang negara. Pada uang palsu, cetakan ini biasanya tidak terasa sama sekali atau bahkan rata, sehingga kurang memberikan tekstur khas yang seharusnya ada pada uang asli. Dengan memahami tanda-tanda ini, kita bisa lebih waspada dan menghindari peredaran uang palsu.
6. Nomor Seri Tidak Konsisten
Salah satu ciri yang mudah ditemukan pada uang palsu adalah nomor seri yang tidak konsisten. Pada uang asli, setiap lembar uang memiliki nomor seri unik yang berbeda-beda. Sementara, nomor seri uang palsu sama semua di setiap lembar uang.
Tidak hanya itu saja, font yang digunakan pada nomor seri uang palsu berbeda dengan font uang asli. Perbedaan ini mudah terlihat jika dibandingkan secara langsung dengan uang asli, sehingga nomor seri menjadi indikator yang jelas untuk mendeteksi uang palsu.
7. Tidak Terdapat Efek Berubah Warna (Color-Shifting Ink)
Perbedaan uang palsu dan uang asli terlihat dari efek berubah warna atau color-shifting ink. Efek ini yang membuat angka nominal berubah warna saat dilihat dari sudut berbeda. Pada uang palsu, efek ini biasanya tidak ada atau sangat minim. Jika ada, perubahan warna tersebut sering kali tidak halus dan terlihat statis, berbeda dengan uang asli yang memiliki efek yang lebih dinamis dan jelas.
8. Kurangnya Pola Ultraviolet (UV)
Ciri-ciri uang asli adalah memiliki pola UV yang jelas,khususnya kalau kita letakkan di bawah sinar matahari. Pola ini berupa garis atau angka tertentu yang berfungsi sebagai fitur keamanan tambahan. Sementara, pola UV uang palsu sering kali tidak muncul sama sekali, kalau pun ada pasti tidak sempurna. Beda banget kan?
9. Tanda Mikro (Microtext) Tidak Ada atau Buram
Tulisan mikro atau microtext adalah teks kecil yang hanya dapat terlihat dengan menggunakan pembesar atau alat khusus. Tanda mikro ini biasanya berada di dekat gambar atau angka nominal. Pada uang palsu, tulisan mikro ini biasanya tidak ada atau malah buram. Hal ini karena keterbatasan teknologi pencetakan yang digunakan.
10. Tidak Ada Kode Braille untuk Tunanetra
Fitur lain yang penting pada uang asli adalah kode braille, titik-titik timbul untuk membantu tunanetra mengenali uang. Pada uang palsu, titik-titik braille ini sering kali tidak ada, atau jika ada, tidak terasa atau sangat tidak jelas. Jadi, uang asli sebenarnya juga diperuntukkan bagi penyandang tuna netra.
11. Hologram Tidak Berfungsi dengan Baik
Hologram pada uang asli dapat menunjukkan perubahan gambar atau warna saat dilihat dari sudut tertentu. Fitur ini memberikan lapisan pengamanan tambahan yang sulit dipalsukan. Pada uang palsu, hologram sering kali hanya berupa gambar biasa yang tidak berkilau atau berubah warna.
Baca Juga: Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Tidak Terdeteksi ATM?
Untuk mengenali ciri-ciri uang palsu sebenarnya gampang susah. Kita bisa membedakan kedua uang tersebut asal tahu kuncinya. Beruntungnya, Bank Indonesia merekomendasikan beberapa langkah mudah untuk memastikan keaslian uang yang kita terima. Berikut adalah cara yang bisa kamu lakukan.
1. Teknik 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)
Siapa yang tak asing lagi dengan jargon dilihat, diraba, dan diterawang? 3D adalah cara paling ampuh untuk mengetahui ciri-ciri uang palsu. Dilihat maksudnya adalah memperhatikan warna dan desain uang. Uang asli memiliki desain yang sangat jelas dan detail yang tajam, yang sangat sulit untuk ditiru oleh pembuat uang palsu. Warna pada uang asli tidak akan mudah pudar atau memudar dengan penggunaan, sementara pada uang palsu, warna cenderung lebih buram dan kurang tajam.
Diraba adalah merasakan tekstur uang. Uang asli biasanya memiliki cetakan timbul pada beberapa bagian, seperti angka nominal, tulisan, dan lambang negara. Bagian-bagian ini dapat dirasakan dengan jari karena permukaannya sedikit lebih kasar atau timbul. Uang palsu, meskipun bisa dicetak dengan desain yang hampir serupa, biasanya tidak memiliki tekstur timbul yang jelas.
Diterawang adalah cara untuk mengetahui tanda air (watermark) uang. Tanda ini hanya bisa terlihat jelas saat uang diterawang ke arah cahaya. Uang palsu biasanya tidak memiliki fitur ini atau memiliki watermark yang sangat buram. Misal, lambang pahlawan atau penampakan alam.
2. Gunakan Lampu UV
Cara membedakan uang asli dengan uang palsu berikutnya dengan memanfaatkan lampu UV. Biasanya, uang asli akan menampilkan pola khusus seperti garis, angka nominal, atau simbol tertentu yang hanya terlihat dalam cahaya ultraviolet. Uniknya, elemen ini tidak akan muncul jika uang hanya diterangi cahaya biasa.
Ketika menggunakan lampu UV, kamu juga bisa memperhatikan kilauan Warna. Pada umumnya, uang asli akan menunjukkan kilauan warna yang konsisten di bawah lampu UV. Jika uang palsu diperiksa, pola tersebut cenderung tidak muncul atau terlihat sangat buram, yang memudahkan untuk membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
Untuk mengecek keaslian uang, kamu juga dapat memperhatikan nomor seri di bawah sinar UV. Uang asli pasti memiliki nomor seri yang akan menyala di bawah sinar UV. Sementara, uang palsu tidak bisa membaca nomor seri dengan baik.
3. Gunakan Detektor Uang Palsu
Cara membedakan uang palsu dan asli berikutnya dengan menggunakan detektor uang. Uang asli biasanya mengandung tinta magnetik di beberapa bagian tertentu yang dapat dideteksi dengan detektor uang palsu. Sedangkan, uang palsu tidak memiliki komponen ini atau tidak memiliki tingkat sensitivitas magnetik yang sama.
Detektor uang palsu juga menggunakan sensor cahaya untuk memeriksa elemen-elemen seperti watermark, hologram, dan tinta berubah warna yang sangat sulit ditiru oleh pembuat uang palsu. Sensor ini dapat memverifikasi elemen-elemen tersebut dengan sangat akurat dan memberikan hasil yang cepat.
Perlu kamu ketahui, kamu bisa menggunakan beberapa jenis detektor untuk memvalidasi uang, seperti detektor UV (ultraviolet), atau MG (magnetic). Kalau mau hasil yang lebih canggih, kamu dapat menggunakan Multi-Detection, detektor ini dapat memeriksa keaslian uang secara cepat dan akurat.
Itulah penjelasan tentang ciri-ciri uang palsu yang beredar luas di masyarakat. Mulai sekarang, jangan sampai tertipu atau menggunakan uang tersebut karena berisiko terkena tindak pidana. Untuk mengetahui uang palsu, kamu bisa menggunakan teknik 3D (dilihat, diraba, dan diterawang). Jangan lupa memanfaatkan lampu UV untuk melihat pola tersembunyi, dan menggunakan detektor untuk memverifikasi elemen pengamanan.
Sudah paham, ya? Jangan lupa simak artikel lainnya di website Rakki.id, serta follow akun sosial media kami, yuk!