Saturday, April 26, 2025
No menu items!
HomeLifestyleParentingApa itu Gentle Parenting, Ortu Milenial dan Gen Z Wajib Tahu!

Apa itu Gentle Parenting, Ortu Milenial dan Gen Z Wajib Tahu!

Percaya tidak sih orang tua zaman sekarang lebih aware dengan kesehatan mental anaknya? Khususnya buat orang tua gen Z dan milenial yang mementingkan gentle parenting atau pola asuh penuh kasih sayang dan rasa hormat untuk anak. Perlu kamu tahu, gentle parenting adalah pola asuh modern yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman saat ini. 

Tidak seperti pola asuh konvensional yang sering kita dapatkan dari orang tua terdahulu, gentle parenting mengedepankan pendekatan yang lebih manusiawi dan demokratis. Contohnya dapat kita lihat dari pola asuh Nikita Willy dan Indra Priawan dalam mengurus dua buah hatinya. Dalam pola ini, orang tua tidak hanya memberikan perintah secara sepihak, tetapi juga melibatkan anak dalam diskusi serta berusaha memahami sudut pandang mereka.

Mudahnya, gentle parenting mengutamakan hubungan antara orang tua dan anak. Pendekatan ini membantu menciptakan ikatan emosional serta mendukung perkembangan anak secara optimal. Nah, pada artikel ini, Rakki.id akan membahas tentang apa itu gentle parenting, manfaat, hingga tips menerapkannya. Informasi selengkapnya simak di artikel bawah ini!

Apa Itu Gentle Parenting?

Gentle parenting adalah pola asuh yang menekankan pada hubungan orang tua dengan anak. Apabila merujuk dari pengertian ahli, psikolog Sarah Ockwell-Smith mengatakan bahwa gentle parenting adalah penghormatan mendalam terhadap anak. Pola asuh ini berfokus pada hubungan yang kuat, empati, dan disiplin positif. Dengan memahami perasaan anak dan memberikan bimbingan yang tepat, kita dapat membesarkan anak yang percaya diri dan bahagia. 

Sementara, dilansir dari Very Well Family, gentle parenting adalah pendekatan pengasuhan yang didukung oleh penelitian ilmiah bertujuan untuk mengembangkan karakter positif pada anak melalui empati, rasa hormat, dan penerapan batasan yang konsisten. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa gentle parenting adalah pola asuh yang dapat diterapkan oleh orang tua masa kini. 

Manfaat Gentle Parenting

Pertanyaannya, kamu sudah tahu belum apa manfaat gentle parenting? Siapa sangka, pola asuh ini memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang si kecil. Berikut adalah beberapa manfaatnya. 

1. Membantu Anak Belajar Empati

Gentle parenting adalah pola asuh yang membantu anak-anak belajar memahami dan merasakan perasaan orang lain. Dengan sering diajak berbicara tentang emosi, anak menjadi lebih peka terhadap kebutuhan orang di sekitarnya. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang tumbuh dengan pendekatan penuh empati biasanya lebih mudah menjalin hubungan sosial dan lebih baik dalam menyelesaikan konflik.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, Dr. Estrella menyampaikan, melalui pendekatan gentle parenting, anak-anak di masa depan akan lebih mampu memahami dan bertanya pada diri sendiri. Mereka tahu, apakah perilaku yang dilakukan akan menghasilkan hal yang baik atau tidak? Oleh karena itu, anak lebih kritis dan berempati dengan orang lain. 

2. Meningkatkan Hubungan Positif antara Orang tua dan Anak

Manfaat gentle parenting berikutnya adalah meningkatkan hubungan positif antara orang tua dengan si kecil. Ketika anak diberi kebebasan untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya, ikatan emosional dengan orang tua menjadi lebih kuat. Penelitian juga menunjukkan bahwa hubungan yang positif antara orang tua dan anak dapat mendukung perkembangan sosial dan emosional anak dengan baik.

3. Membantu Anak Mengontrol Emosi

Masih ada lagi, manfaat gentle parenting adalah membantu si kecil mengontrol emosi.  Dari pada menekan atau mengabaikan perasaan anak, orang tua lebih mendukung mereka untuk mengembangkan kemampuan mengatur emosi. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang pandai mengelola emosinya biasanya lebih sedikit mengalami stres dan lebih mudah meraih kesuksesan dalam hidup.

4. Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Sosial Anak

Gentle parenting berperan besar dalam membantu si kecil memahami, mengelola, dan memanfaatkan emosi diri sendiri serta memahami emosi orang lain. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dengan pendekatan gentle parenting biasanya memiliki kecerdasan emosional dan sosial yang lebih baik, hal ini sangat membantu mereka sukses di berbagai bidang kehidupan.

5. Orang tua menjadi Lebih Reflektif dan Sabar

Manfaat parenting yang lain adalah mengajarkan orang tua lebih reflektif dan sabar dengan anak.  Pendekatan ini juga membutuhkan kesabaran ekstra. Bahkan, penelitian mengungkapkan bahwa orang tua yang menerapkan gentle parenting cenderung merasa lebih bahagia secara mental dan lebih puas dengan peran mereka sebagai orang tua, lo! 

Tantangan Dalam Menerapkan Gentle Parenting

Namanya parenting pasti tidak ada yang sempurna. Terkadang kita harus menerima beberapa tantangan untuk memberikan pola asuh yang terbaik bagi si kecil. Berikut adalah tantangan yang harus siap kita hadapi apabila menerapkan gentle parenting

1. Kurangnya Pemahaman tentang Gentle Parenting

Salah satu tantangan orang tua yang ingin menerapkan gentle parenting adalah kurangnya pengetahuan. Banyak orang tua belum sepenuhnya mengerti konsep gentle parenting bahkan mengira pendekatan ini berarti memanjakan anak atau kurangnya penerapan disiplin. Kesalahpahaman ini sering membuat orang tua ragu untuk mencobanya.

Baca Juga: Penting! Ini Cara Sederhana Mengajarkan Disiplin Pada Anak

2. Miskonsepsi Masyarakat tentang Gaya Pengasuhan

Tantangan gentle parenting berikutnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang parenting yang baik. Beberapa orang menganggap gentle parenting terlalu longgar dan dapat membuat anak menjadi manja. Kesalahpahaman semacam ini bisa membuat orang tua merasa kurang mendapat dukungan dan bahkan merasa terasing.

3. Kesabaran yang Diuji

Percaya atau tidak, menggunakan gentle parenting memerlukan kesabaran lebih. Perubahan perilaku anak tidak selalu terjadi dengan cepat. Orang tua harus tetap konsisten dan sabar saat menghadapi tantrum atau perilaku anak yang kurang diinginkan.

4. Pengaruh Pola Asuh Tradisional

Banyak orang tua dibesarkan dengan pola asuh yang lebih otoriter dan merasa asing dengan pola asuh yang terlalu lembut. Memilih untuk menerapkan gentle parenting berarti harus melawan kebiasaan dan cara berpikir yang telah tertanam sejak mereka kecil.

5. Kurangnya Dukungan Sosial

Tantangan gentle parenting berikutnya adalah kurangnya dukungan sosial. Tidak semua orang di sekitar kita mendukung gentle parenting. Teman, keluarga, atau bahkan pasangan bisa saja memiliki pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak. Kurangnya dukungan sosial seringkali membuat orang tua merasa terisolasi dan kurang percaya diri.

6. Hasil yang Tidak Instan

Pada intinya, gentle parenting adalah pola asuh yang membutuhkan proses panjang. Tidak ada jaminan bahwa anak akan segera menjadi anak yang sempurna. Orang tua perlu bersabar dan terus konsisten dalam menerapkannya.

Tips Menerapkan Gentle Parenting

Kunci utama dalam gentle parenting adalah komunikasi yang baik. Baik orang tua yang terbiasa jujur, maupun anak yang terbuka dengan kedua orang tuanya. Kebiasaan ini dapat melatih rasa kepercayaan dan anak dapat meniru apa yang dilakukan ayah ibunya. Nah, berikut ini adalah tips menerapkan gentle parenting yang baik. 

  • Bangun komunikasi yang efektif dengan anak.
  • Memberikan contoh perilaku yang baik.
  • Menetapkan batasan yang jelas namun fleksibel.
  • Mengajarkan cara mengatasi masalah dengan tenang.
  • Jadilah orang tua yang suportif, bukan mengontrol.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa gentle parenting adalah investasi jangka panjang yang memberikan manfaat baik bagi anak maupun orang tua. Dengan menerapkan prinsip-prinsip gentle parenting, kita tidak hanya membesarkan anak, tetapi juga tumbuh bersama mereka.

Yuk, mulai terapkan gentle parenting dalam kehidupan sehari-hari! Jangan ragu untuk berbagi pengalaman dan tips Anda di kolom komentar. Ingin tahu lebih banyak tentang parenting? Kunjungi artikel parenting lainnya di Rakki.id, follow juga akun sosial media kami, ya!

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments