Kita semua mungkin pernah merasakannya, pasalnya jerawat adalah permasalahan umum kulit. Bayangkan ketika kita bangun di suatu pagi dan menemukan beberapa jerawat di wajah kita, tentu sangat tidak menyenangkan. Jerawat sporadis mungkin tampak sementara, tetapi bayangkan perasaan putus asa saat wajah kita dipenuhi jerawat alias breakouts.
Meskipun ada banyak produk krim pengurang jerawat di pasaran, begitupun dermatologis dan penggiat media sosial juga memberikan berbagai saran untuk menangani jerawat yang membandel. Namun, jerawat terkadang tetap bertahan atau bahkan tidak kunjung hilang.
Dalam situasi seperti itu, langkah terbaik adalah mengidentifikasi akar permasalahannya dan menanganinya agar jerawat tidak kembali menghantui kamu.
Dr. Rinky Kapoor, direktur dari The Esthetic Clinics, menjelaskan penyebab yang perlu diperhatikan jika kamu mengalami jerawat yang sulit dihilangkan.
Faktor Makanan
Makanan berlemak, cokelat, dan makanan manis memainkan peran penting dalam kesehatan kulit. Dr. Kapoor menekankan bahwa makanan-makanan ini memiliki indeks glikemik tinggi yang berpotensi mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.
Ketika makanan dengan indeks glikemik tinggi dikonsumsi, kadar insulin dalam tubuh meningkat, yang pada akhirnya merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak sebum.
Sebum yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit, menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Selain itu, makanan tinggi lemak jenuh juga dapat memperburuk kondisi kulit dengan meningkatkan peradangan dan mempengaruhi kemampuan kulit untuk melakukan regenerasi.
Oleh karena itu, lebih perhatikan lagi setiap kandungan makanan yang kamu konsumsi, ya.
Tingkat Stres Tinggi
Stres juga dapat mengganggu keseimbangan hormonal, khususnya hormon kortisol yang dikenal sebagai hormon stres utama.
Kenaikan kadar kortisol dalam tubuh dapat merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak sebum yang mendukung pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Tidak hanya itu, stres yang tidak ditangani dengan baik juga dapat memicu reaksi peradangan dalam tubuh, termasuk di kulit.
Peradangan ini dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada dan bahkan memicu kemunculan jerawat baru.
Perawatan Kulit yang Tidak Sesuai
Kurangnya pemahaman tentang jenis kulit yang dimiliki dapat berdampak buruk pada perawatan kulit.
Penggunaan produk yang dapat menyumbat pori-pori atau merusak lapisan pelindung kulit dapat membuat penggunaan krim jerawat menjadi tidak efektif.
Selain itu, membersihkan riasan dengan tidak benar juga dapat menghambat proses penyembuhan jerawat.
Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon, terutama pada hormon androgen, dapat menyebabkan jerawat sulit dihilangkan apalagi pada masa pubertas, kehamilan, menopause, atau menstruasi.
Jenis jerawat yang terjadi akibat ketidakseimbangan hormon ini biasanya sulit diobati dengan pengobatan topikal biasa. Butuh bantuan dokter atau pergi ke klinik kecantikan.
Gangguan Tiroid
Gangguan ini dapat menyebabkan penumpukan sel kulit di permukaan kulit, yang pada gilirannya dapat menyebabkan jerawat.
Selain itu, gangguan tiroid juga dapat mengurangi kemampuan kulit untuk memperbaiki kulit.
Nah, jika kamu sudah mencoba berbagai produk namun jerawat masih bertahan, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.