Macklemore, rapper asal Amerika membawakan lagu barunya “Hind’s Hall” untuk pertama kalinya secara langsung di depan penonton yang memadati ibu kota Selandia Baru, Wellington. Lagu ini menyuarakan solidaritas terhadap Palestine dan mengutuk kampanye militer Israel.
Dalam konser tersebut, Macklemore seraya berkata, “Saya berdiri di sini, hari ini, dan setiap hari ke depan selama sisa hidup saya dalam solidaritas dengan rakyat Palestina. Dengan hati terbuka, dengan keyakinan bahwa pembebasan kolektif kita dipertaruhkan – bahwa kita semua berhak mendapatkan kebebasan dalam hidup kita ini,”
Di tengah konser, Macklemore memperkenalkan lagunya terbarunya berjudul “Hind’s Hall’. Saat lagu itu diputar, bendera Palestina berkibar di seluruh stadion. Latar belakang panggung menampilkan montase video yang menunjukkan demonstrasi mahasiswa di AS diselingi dengan rekaman situasi di Gaza.
Sebanyak 5.500 penonton mengangkat tangan mereka saat Macklemore bernyanyi dan banyak penggemar melambaikan keffiyeh, syal hitam putih yang identik dengan perjuangan Palestina. Menjelang akhir lagu, Macklemore memimpin nyanyian “merdeka, bebaskan Palestina” yang diulang-ulang oleh penonton. Ia juga menyerukan gencatan senjata segera.
Hasil dari Lagu Hind’s Hall Disumbangkan Sepenuhnya ke Palestina
Lagu “Hind’s Hall” dirilis di media sosial dan YouTube pada hari Selasa lalu. Macklemore berjanji bahwa semua hasil dari lagu tersebut setelah masuk layanan streaming akan disumbangkan ke Badan Bantuan PBB UNRWA.
Lagu ini mendukung Palestina dan mahasiswa yang melakukan protes di universitas-universitas AS menentang tindakan Israel di Gaza. Judul lagu sendiri merujuk pada Hamilton Hall, sebuah gedung di Universitas Columbia yang diduduki oleh mahasiswa dan diganti namanya menjadi Hind’s Hall oleh para pengunjuk rasa, sebagai penghormatan kepada Hind Rajab, seorang anak berusia enam tahun yang terbunuh di Gaza.
Kritik untuk Presiden Amerika dan Israel
Dalam lirik lagunya, Macklemore juga mengkritik Presiden Joe Biden dengan mengatakan, “darah ada di tanganmu,” dan ia juga menyatakan tidak akan memilihnya pada pemilu mendatang.
Macklemore juga mengkritik Israel sebagai negara yang harus bergantung pada sistem apartheid untuk menegakkan sejarah kekerasan pendudukan yang telah berlangsung selama 75 tahun terakhir.
Di Universitas Columbia, mahasiswa menyerukan universitas mereka untuk menarik investasi dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel, sebuah seruan yang juga bergema di kampus-kampus lain di Amerika.
Pekan lalu, lebih dari 100 orang ditangkap oleh polisi New York saat memprotes di Columbia, termasuk beberapa yang menduduki Hamilton Hall. Secara keseluruhan, lebih dari 2.000 orang telah ditangkap dalam protes di kampus-kampus AS.
Banyak yang memuji aksi Macklemore di konser tersebut, salah satunya adalah penggemar Macklemore bernama Stacey dan Matt Johnsen yang datang dari Pulau Selatan untuk menyaksikan konsernya di Wellington. Mereka memuji artis tersebut karena berani mengambil sikap.
Pasangan ini merasa bangga dengan keberanian Macklemore dan berharap pesan tersebut dapat diterima oleh lebih banyak orang dan berharap banyak orang yang lebih berani untuk bersuara.