Warga Jepang terkenal dengan kedisiplinan mereka dalam mengelola keuangan pribadi. Mereka berhasil mengembangkan budaya menabung yang bijak dan disiplin yang merupakan kunci utama kesuksesan finansial mereka. Salah satu praktik yang sangat terkenal di Jepang yang juga sudah menyebar ke berbagai negara adalah Kakeibo.
Apa itu Metode Kakeibo dan Apa Manfaatnya
Tujuan utamanya adalah untuk membantu kita memahami bagaimana kita berhubungan dengan uang, dengan cara mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran. Yang membedakan Kakeibo dengan metode lainnya adalah bahwa kakeibo tidak bergantung pada teknologi digital seperti aplikasi atau lembar excel. Kakeibo menekankan pentingnya pencatatan fisik sebagai cara untuk merenungkan dan memperhatikan kebiasaan belanja kita.
Dalam metode Kakeibo, sebelum membeli sesuatu, kita diharuskan untuk bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan penting. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup pertimbangan apakah barang yang akan dibeli benar-benar diperlukan, apakah keuangan kita memungkinkan, dan apakah kita akan benar-benar menggunakannya.
Selain itu, kita juga diminta untuk memeriksa emosi dan perasaan kita terkait pembelian tersebut, serta mempertimbangkan kembali bagaimana kita menemukan barang tersebut dan berapa lama perasaan kita terhadapnya akan bertahan.
Langkah-Langkah Menabung ala Kakeibo
Dalam konteks menabung di Jepang menurut Kakeibo, ada beberapa langkah yang harus dilakukan:
1. Mencatat Semua Pemasukan awal Bulan
Langkah pertama adalah mencatat semua pemasukan pada awal bulan. Hal ini termasuk gaji bulanan dan pendapatan tambahan lainnya. Metode Kakeibo menyarankan kita untuk melakukan pencatatan ini secara manual, menggunakan pena atau pensil, tujuannya untuk memastikan kita benar-benar memahami apa yang kita catat.
2. Alokasikan untuk Menabung
Selanjutnya, kita disarankan untuk menyimpan sebagian uang terlebih dahulu untuk ditabung, sebelum mengalokasikan sisanya untuk berbagai kategori pengeluaran. Dalam Kakeibo, ada empat kategori pengeluaran yang diidentifikasi: kebutuhan pokok, kebutuhan opsional, budaya, dan pengeluaran ekstra.
3. Tunggu hingga 24 Jam Sebelum Mulai Berbelanja
Sebelum membeli barang, disarankan untuk menunggu minimal 24 jam. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi kita untuk mempertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan sementara. Jika setelah waktu tersebut kita masih merasa membutuhkannya dan keuangan kita memungkinkan, barulah kita membelinya.
4. Cek Saldo Rekening secara Berkala
Selain itu, kamu juga perlu untuk memeriksa saldo rekening secara rutin agar bisa mengontrol keuangan dengan lebih baik. Selain itu, kamu juga perlu membuat pengingat di dompet kita untuk mempertimbangkan kembali kebutuhan barang sebelum melakukan pembelian.
Terakhir, disarankan untuk melakukan transaksi menggunakan uang tunai, karena ternyata dengan transaksi menggunakan uang tunai bisa membantu kita lebih menyadari berapa banyak uang yang telah kita keluarkan, berbeda kalau kita transaksi menggunakan cashless yang seringkali kita tidak sadar berapa banyak uang yang sudah dikeluarkan.