Sebagai umat muslim, salah satu suri tauladan kita adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau tak hanya mengajarkan ketaatan dalam beribadah saja, melainkan mengajarkan parenting ala Rasulullah yang tak lekang oleh zaman. Sepanjang hayatnya, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok ayah yang penyayang dan penuh perhatian dengan anak-anaknya.
Perlu kamu ketahui, dalam sejarah hidupnya, Rasulullah pernah menjadi sosok ayah kandung dan ayah angkat. Dalam bukunya Kaifa ‘Āmalahum an-Naby (2015: 109), Dr. Muhammad Shalih al-Munjid secara jelas menguraikan peran Rasulullah dalam berinteraksi dengan anak-anaknya, khususnya anak perempuan, mengingat putra-putranya wafat sejak usia dini.
Selain itu, sebagai seorang ayah yang bijaksana, Nabi Muhammad SAW tidak bersikap otoriter. Dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan anak-anaknya, beliau selalu melibatkan mereka dalam musyawarah terlebih dahulu. Nah, dalam menyambut bulan Ramadan ini, kita dapat mengajarkan parenting ala Rasulullah kepada anak-anak, berikut tipsnya:
1. Tanamkan Pemahaman Agama Sedini Mungkin
Salah satu cara menerapkan parenting ala Rasulullah SAW adalah dengan menanamkan pemahaman agama sejak dini. Rasulullah selalu menanamkan keimanan kepada anak-anaknya sejak kecil, hal ini sesuai dengan Q.S QS. At-Tahrim: 6, berikut.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…”
Dalam menjalankan parenting, Beliau memperkenalkan konsep tauhid dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak-anaknya memahami bahwa ibadah adalah bagian penting dari kehidupan. Selain itu, Beliau juga mencontohkan untuk menjalankan shalat, membaca Al-Qur’an, dan berinteraksi dengan orang lain.
Sebagai orang tua, kita dapat mengenalkan anak kepada Allah, mengajarkan kisah-kisah para nabi, serta memperkenalkan konsep tauhid dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membantu mereka memahami bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan bahwa beribadah merupakan bagian penting dalam kehidupan.
2. Ajarkan Nilai-nilai Moral dan Etika
Parenting ala Rasulullah berikutnya adalah mengajarkan pentingnya akhlak yang baik dalam kehidupan seorang Muslim. Beliau pernah bersabda:
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.” (HR. Tirmidzi)
Hadis tersebut menunjukkan bahwa memiliki akhlak yang baik, seperti jujur, dapat dipercaya, sopan, dan menghormati orang lain, adalah kunci untuk mendapatkan cinta dan kedekatan dengan Rasulullah ﷺ di akhirat.
Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai moral ini sejak dini. Anak-anak perlu kita biasakan untuk berkata jujur, bersikap sopan, berbuat baik, dan menjauhi kebohongan. Sebagai orang tua, kita dapat memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengucapkan salam, berterima kasih, meminta maaf, serta bersikap ramah dan peduli dengan orang lain.
3. Mencontohkan Sikap Tanggung Jawab sesuai Usia Anak
Pola asuh yang dilakukan Rasulullah SAW berikutnya adalah menanamkan rasa tanggung jawab sejak dini. Beliau memberi contoh dengan memberikan tugas sesuai kemampuan anak untuk melatih kedisiplinan dan kemandirian secara bertahap.
Sebagai orang tua, kamu dapat mengajarkan si kecil bertanggung jawab dengan tugas pribadinya. Mulai dari merapikan tempat tidur, menyimpan mainan, atau membantu pekerjaan rumah yang ringan. Kebiasaan ini mengajarkan mereka untuk berperan dalam keluarga dan tidak bergantung pada orang lain. Di masa depan, si kecil dapat memiliki karakter yang disiplin dan mandiri.
Baca Juga: Penting! Ini Cara Sederhana Mengajarkan Disiplin Pada Anak
4. Bersikap Adil dan Tidak Membeda-Bedakan
Mengajarkan sikap adil dan tidak membeda-bedakan juga termasuk jenis pola asuh yang diajarkan Rasul. Islam sendiri mengajarkan pentingnya keadilan dalam mendidik anak. Beliau memberikan contoh dengan memperlakukan semua anak secara setara, tanpa membedakan jenis kelamin atau kondisi mereka.
Dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Berlaku adillah terhadap anak-anak kalian dalam pemberian, sebagaimana kalian ingin mereka berlaku adil kepada kalian dalam kebaikan.” (HR. Thabrani)
Sebagai orang tua, kamu perlu memastikan perhatian, kasih sayang, dan hak setiap anak diberikan secara adil, ya. Pasalnya, pilih kasih bisa memicu rasa iri dan kurangnya rasa percaya diri dalam diri anak. Dengan bersikap adil, orang tua dapat menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang.
5. Kenalkan Anak dengan Kewajiban Sholat
Rasulullah SAW menekankan pentingnya mengenalkan sholat sejak usia dini, dengan menganjurkan orang tua untuk mulai mengajarkan anak shalat pada usia 7 tahun dan menanamkan kebiasaan ini dengan lebih tegas saat mereka berusia 10 tahun. Percaya atau tidak,
Mengapa harus mengajarkan ibadah sholat sejak dini? Mencontohkan ibadah sholat sejak kecil dapat memotivasi si kecil untuk meniru kebiasaan baik tersebut. Percaya atau tidak, cara ini sekaligus dapat menanamkan keimanan pada si kecil, khususnya saat bulan Ramadan nanti.
6. Berikan Pemahaman Batasan dalam Bergaul
Setiap anak perlu menjaga harga diri dan kehormatannya dalam pergaulan. Hal tersebut seperti parenting ala Rasulullah SAW yang memberikan pedoman tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain, termasuk dengan lawan jenis, agar tetap dalam batas kesopanan dan selaras dengan nilai-nilai Islam.
Anak-anak harus diajarkan untuk selalu memperhatikan sikap, ucapan, dan perilaku mereka dalam berteman, sehingga tidak menyimpang dari norma agama dan sosial. Mereka juga perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya memilih teman yang baik, karena lingkungan pergaulan yang positif akan memberikan dampak yang baik dalam kehidupan mereka.
7. Hindari Memarahi Anak
Rasulullah SAW selalu menasihati anak-anak dengan kelembutan tanpa pernah memarahi mereka dengan kasar.Kemarahan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada psikologis anak, membuat mereka merasa tertekan, serta menurunkan rasa percaya diri. Sebagai gantinya, orang tua dapat menegur dengan nada yang lembut, memberikan penjelasan mengenai kesalahan yang dilakukan, serta menawarkan solusi agar anak memahami dan memperbaiki perilakunya.
8. Berikan Perhatian dan Dukungan Emosional kepada Anak
Rasulullah SAW senantiasa mengekspresikan kasih sayang kepada anak-anak melalui pelukan, pujian, dan perhatian yang tulus. Hal tersebut karena anak yang mendapatkan kasih sayang dan perhatian emosional dari orang tua cenderung tumbuh dengan rasa percaya diri yang kuat serta memiliki hubungan yang erat dengan keluarga.
Untuk menerapkan parenting ala Rasul, orang tua dapat membangun kedekatan dengan anak. Misalnya dengan meluangkan waktu berkualitas, mendengarkan cerita mereka dengan penuh perhatian, serta menghargai setiap pendapat yang mereka sampaikan.
9. Menjadi Teladan bagi Anak dalam Perkataan dan Perbuatan
Tak kalah menarik, parenting ala Nabi Muhammad SAW berikutnya dengan menjadi teladan bagi anak. Rasulullah SAW memberikan teladan yang baik bagi anak-anak melalui sikap jujur, penuh kasih sayang, dan kesabaran.
Anak-anak cenderung lebih mudah meniru tindakan orang tua daripada hanya menerima nasihat secara lisan. Oleh karena itu, orang tua perlu menunjukkan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari, seperti berbicara dengan sopan, berbuat kebaikan kepada sesama, atau menjalankan ibadah.
Itulah penjelasan seputar parenting ala Rasulullah SAW. Pada intinya, menanamkan ajaran Islam sangat penting untuk membentuk karakter yang kuat dan akhlak yang terpuji. Kamu dapat menerapkan pola asuh ala Rasulullah SAW dengan memberikan contoh yang baik, kasih sayang, dan memberikan kelembutan.
Apa itu Parenting Islami?
Dalam Islam, mendidik anak mencakup penanaman akhlak mulia, pembiasaan shalat sejak dini, serta pengenalan terhadap Al-Qur’an. Orang tua dianjurkan untuk menjadi teladan yang baik, mengajarkan doa-doa harian, dan membiasakan anak tumbuh dalam lingkungan yang islami. Selain itu, menumbuhkan kasih sayang serta memahami nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi aspek penting dalam pendidikan anak.
Perlu Sobat Rakki.id ketahui, pembentukan karakter menjadi aspek utama dalam pendidikan Islam. Orang tua perlu menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, kebaikan, kasih sayang, kerendahan hati, dan kesabaran dalam diri anak-anak mereka. Nabi Muhammad ﷺ sendiri telah menampilkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupannya, menjadikannya teladan bagi seluruh umat beriman.
Parenting dimulai Sejak Kapan?
Parenting dimulai sejak anak lahir dan berlanjut hingga anak mencapai kedewasaan mental dan psikologis. Proses ini mencakup membimbing serta mendidik anak agar siap menghadapi tantangan hidup dengan mandiri. Menjadi orang tua adalah perjalanan jangka panjang yang terus mendukung perkembangan anak.
Demikian penjelasan parenting ala Rasulullah yang bisa orang tua zaman now teladani, Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, orang tua dapat membentuk anak menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki keimanan yang kokoh. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang metode parenting Islami yang bijak, jelajahi artikel menarik lainnya di Rakki.id!