Coachella menjadi saksi debut yang memukau dari Saint Levant, seorang rapper berdarah Palestina-Prancis-Aljazair-Serbia yang telah mencuri perhatian di internet. Dengan semangat yang menggetarkan dan pesan solidaritas untuk Palestina, penampilannya menciptakan gelombang kehangatan di tengah kerumunan yang antusias.
Meskipun jadwalnya bertepatan dengan reuni No Doubt yang sangat ditunggu-tunggu, Saint Levant berhasil mencuri perhatian di panggung Gobi Coachella. Di tengah kerumunan yang dipenuhi dengan penggemar yang bersemangat, dia menyanyikan lagu-lagu hits dan beberapa karya baru yang membuat penonton semakin terpesona.
“Bebaskan Palestina,” seru Mustafa Arch, seorang pengunjung festival yang penuh semangat. “Ini mungkin hari terbaik bagi kami dan kami akan terus mewakili perjuangan kami.”
Serangan yang terus-menerus dari Israel ke Gaza telah menelan korban jiwa puluhan ribu orang dan membuat jutaan lainnya menjadi pengungsi. Di Rafah sendiri, sekitar 1,5 juta orang telah mengungsi, tinggal dalam kondisi sulit dan menghadapi ancaman kelaparan karena bantuan pangan terblokir oleh Israel.
“Dari Yerusalem hingga Gaza, Kami telah mengalami genosida yang brutal dan kami terus berjuang,” demikian salah satu penggalan lirik lagu Saint Levant yang dinyanyikan dihadapan kerumunan jiwa yang terhanyut oleh kata-katanya.
Sebagai seorang anak, Saint Levant menghabiskan masa kecilnya di Gaza sebelum akhirnya Levant bersama keluarga mencari perlindungan ke Yordania pada tahun 2007. Setelah tinggal di sana selama satu dekade Levant pindah ke California dan sekarang menetap di Los Angeles. Setiap lirik musiknya mencerminkan pengalaman pengasingan dan perjuangan yang ia lalui.
Lagu-lagu seperti “Very Few Friends” dan “From Gaza With Love” menjadi sangat populer di seluruh dunia, menciptakan ikatan yang kuat dengan penggemar di mana-mana. Di Coachella, dia tidak hanya membawakan lagu-lagu tersebut, tetapi juga memperkenalkan karya-karya baru yang mencerminkan pengalaman hidupnya yang beragam.
Setelah penampilannya, banyak penggemar yang terkesan oleh keberanian dan kejujuran Saint Levant di atas panggung Coachella. Salah satu pengunjung festival, Yara Brenton, menyebutnya sebagai momen “luar biasa” yang menyatukan warga Palestina di panggung dunia.
Meskipun perjuangan Palestina masih jauh dari selesai, Saint Levant dan para seniman lainnya terus memperjuangkan hak-hak mereka melalui seni dan musik. Dan semakin banyak orang yang menyadari tentang keadaan di Palestina, semakin besar peluang untuk perubahan yang lebih besar di masa depan.
