Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan peredaran uang palsu yang diproduksi kampus UIN Alauddin Makassar. Kabarnya, polisi sudah menahan 17 tersangka yang membuat dan mengedarkan uang palsu di lingkungan kampus UIN Makassar, Sulawesi Selatan. Hal tersebut karena peredaran uang palsu melanggar peraturan dan merugikan masyarakat.
Seperti yang dilansir dari laman Kompas.com, sindikat uang palsu ini ditemukan pada (19/12/2024). Uang palsu yang diproduksi UIN Makassar telah disita polisi sebesar Rp 447,7 juta, namun sisanya diduga telah beredar di masyarakat.
Pertanyaanya, kamu sudah tahu belum bagaimana modus dan dampak buruk beredarnya uang palsu? Informasi selengkapnya silahkan simak di artikel bawah ini!
Uang Palsu Tidak Terdeteksi Mesin ATM?
Berdasarkan cuitan masyarakat di platform X, kabarnya uang palsu produksi UIN Makassar tidak terdeteksi mesin ATM. Alias, uang palsu tersebut dapat disetorkan ke dalam mesin. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh akun @eil******** pada (25/12/2024).
“Kalo itu uang palsu yg produksi UIN, setorin aja ke rekening bank via ATM. Itu duit ga kedetek palsu soalnya. Daripada lapor ke bank malah duitnya disita ga diganti,” imbuh Eli dalam X.
Menangani peredaran uang palsu produk secara ilegal, Bank Indonesia (BI) turut buka suara. Menurut Direktur BI, Marlison Hakim, uang palsu produksi UIN Alauddin Makassar sangat mudah diidentifikasi oleh mesin-mesin pendeteksi uang di perbankan. Hal tersebut membuat uang palsu tidak bisa terdeteksi mesin perbankan.
Marlison Hakim menegaskan bahwa hingga kini belum ada laporan dari bank-bank terkait penemuan uang palsu hasil produksi sindikat UIN Makassar. Hasil pemeriksaan BI terhadap sampel uang palsu menunjukkan bahwa kualitasnya sangat rendah dan mudah dibedakan dari uang asli hanya dengan dilihat, diraba, dan diterawang.
Tidak hanya itu, teknik pencetakan yang digunakan uang palsu sangat sederhana. Menurut BI, mereka menggunakan printer inkjet dan sablon biasa, berbeda jauh dengan teknik cetak offset yang umumnya digunakan dalam pemalsuan uang berkualitas tinggi.
Benang pengaman, watermark, electrotype, dan gambar UV hanya dicetak biasa menggunakan sablon, serta kertas yang digunakan merupakan kertas biasa sehingga dapat dideteksi oleh mesin sortasi perbankan,” terang Marlison meyakinkan bahwa mesin ATM dapat mendeteksi uang palsu.
Ciri-ciri Uang Palsu UIN Makassar
Melihat bahaya uang palsu yang diproduksi kampus UIN Makassar, masyarakat dihimbau tetap hati-hati saat bertransaksi. Untuk membedakan uang asli dengan uang palsu kita dapat melakukan beberapa cara ini.
1. Dilihat
Ciri khas uang asli yang terlihat jelas adalah warna yang cerah dan tajam. Selain itu, terdapat benang pengaman yang tertanam di dalam kertas uang dan akan berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu. Cetakan angka nominal pada uang asli juga memiliki warna yang mencolok dan kontras dengan warna dasar uang.
2. Diraba
Ketika diraba, uang asli memiliki tekstur yang khas, terutama pada bagian gambar pahlawan, lambang negara, dan nilai nominal yang terasa lebih kasar. Selain itu, terdapat kode tunanetra berupa garis-garis timbul pada sisi kanan dan kiri uang yang memudahkan penyandang tunanetra untuk membedakan nilai uang.
3. Diterawang
Ketika diterawang, uang asli memiliki tanda air berupa gambar pahlawan dan ornamen electrotype. Selain itu, terdapat gambar saling isi berupa logo Bank Indonesia yang akan terlihat utuh jika diterawang.
4. Sinar UV
Ketika disinari dengan sinar ultraviolet, uang asli akan menunjukkan serat-serat bercahaya yang tersembunyi. Selain itu, jika diamati dengan menggunakan kaca pembesar, uang asli memiliki detail cetakan yang sangat halus.
Itulah penjelasan seputar peredaran uang palsu yang diproduksi oleh UIN Makassar. Mulai sekarang kamu harus berhati-hati lagi kalau bertransaksi. Ikuti beberapa ciri-ciri tersebut apabila mencurigai uang palsu, ya! Jangan lupa, simak artikel informatif lain hanya di Rakki.id!