Friday, April 25, 2025
No menu items!
HomeLifestyleParentingTanda Anak Mengalami Fatherless dan Cara Mengatasinya

Tanda Anak Mengalami Fatherless dan Cara Mengatasinya

Sudah tahu belum kalau Indonesia disebut negara fatherless? Tidak bermaksud menjelek-jelekan, tapi berdasarkan data UNICEF tahun 2021, sekitar 20,9% anak-anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran figur ayah dalam hidup mereka. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti perceraian, kesibukan pekerjaan, atau kematian sang ayah. Itulah mengapa, kita perlu tahu cara mengatasi fatherless

Perlu diketahui, fatherless adalah kondisi di mana seorang anak tumbuh tanpa kehadiran figur ayah dalam kehidupannya. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti perceraian, kematian ayah, tuntutan pekerjaan yang membuat ayah jarang di rumah, atau bahkan ketidakhadiran ayah sejak awal. 

Nah, pada artikel ini Rakki akan membahas dampak hingga cara mengatasi fatherless. Simak informasi selengkapnya di artikel ini, yuk!

Tanda Anak Mengalami Fatherless

Kehadiran sosok ayah memiliki peran penting untuk kehidupan anak. Ayah berperan untuk membentuk karakter hingga emosional si kecil. Sayangnya, anak yang kehilangan sosok ayah akan berdampak buruk di masa mendatang. Nah, berikut tanda saat anak mengalami fatherless.

1. Kesulitan dalam Membangun Hubungan Sosial

Salah satu tanda fatherless adalah anak yang kesulitan membangun hubungan sosial. Hal ini disebabkan karena figur ayah memiliki peran penting untuk mengajarkan kebaikan pada anak, seperti berinteraksi, memahami norma-norma sosial, hingga membina hubungan yang positif dan sehat. Tanpa bimbingan dari ayah, hubungan sosial anak akan terhambat.

2. Rendahnya Rasa Percaya Diri

Tanda anak kekurangan figur ayah juga terlihat dari rendahnya rasa percaya diri. Figur ayah biasanya memberikan pujian, dukungan, dan pengakuan terhadap usaha atau prestasi yang dilakukan anak. Ketika ayah tidak hadir, anak merasa tidak dihargai, hingga menurunkan rasa percaya dirinya. 

Selain itu, ayah juga sering menjadi sumber motivasi bagi anak untuk berani mencoba hal-hal baru dan mengatasi ketakutan mereka. Tanpa adanya dorongan ini, anak sulit mengambil risiko atau pengalaman baru. Akibatnya, hal tersebut  dapat menghambat pertumbuhan rasa percaya dirinya.

3. Perilaku Agresif atau Menarik Diri

Tanda anak fatherless berikutnya adalah memiliki perilaku agresif atau menarik diri. Sebagian anak mungkin mengekspresikan emosi mereka, seperti rasa kecewa, marah, atau kesepian. Di sisi lain, ada juga anak yang memilih untuk menutup diri dan menghindari interaksi sosial sebagai cara untuk melindungi diri dari rasa sakit atau penolakan.

Perilaku ini seringkali muncul karena ketidakhadiran figur ayah, yang seharusnya memberikan rasa aman, bimbingan, dan dukungan emosional. Tanpa kehadiran ayah, anak kesulitan mengelola emosi mereka dengan baik. 

4. Kesulitan dalam Pengambilan Keputusan

Tanda lain yang sering muncul pada anak fatherless adalah kesulitan dalam mengambil keputusan. Hal ini disebabkan karena figur ayah umumnya berperan sebagai pembimbing atau penuntun. Tanpa kehadiran ayah, anak bisa merasa kehilangan panduan dan tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa, yang akhirnya membuat mereka merasa ragu-ragu atau kebingungan.

Baca Juga: Indonesia Negara Fatherless? Ini Penyebab hingga Dampaknya

Mengatasi Anak Fatherless

Untuk mengatasi dampak fatherless, ada beberapa hal yang perlu orang tua lakukan. Nah, berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.

1. Peran Sosok Pengganti

Salah satu langkah penting dalam mengatasi dampak dari ketiadaan ayah adalah dengan menghadirkan sosok pengganti yang dapat memberikan dukungan dan arahan kepada anak. Sosok ini bisa berasal dari anggota keluarga maupun lingkungan sosial, seperti kakek, paman, atau saudara laki-laki yang berperan sebagai figur ayah. 

2. Dukungan Emosional dan Psikologis

Anak yang tumbuh tanpa ayah sering mengalami berbagai tantangan emosional, seperti perasaan tidak aman, rendahnya rasa percaya diri, atau bahkan depresi. Oleh karena itu, kita perlu memberikan dukungan emosional dan psikologis. Berikan kesempatan bagi anak untuk mengekspresikan perasaan mereka secara jujur tanpa rasa takut dan validasi perasaan mereka agar mereka merasa didengar dan dimengerti.

Tidak hanya itu, kalau anak menunjukkan tanda-tanda stres, kecemasan, atau kesulitan emosional, pertimbangkan untuk mendapatkan bantuan profesional. Orang tua atau keluarga terdekat dapat membantu anak mengelola emosi dan menghadapi trauma yang mungkin dialami.

3. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

Tak kalah penting, cara mengatasi dampak fatherless berikutnya adalah menciptakan lingkungan yang mendukung. Lingkungan positif dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan diterima. Beberapa cara yang dapat dilakukan dengan kegiatan sosial dan program mentoring untuk korban. 

4. Mengajarkan Keterampilan Hidup

Anak yang tumbuh tanpa ayah mungkin tidak mendapatkan kesempatan untuk belajar keterampilan hidup yang biasanya diajarkan oleh ayah. Cara mengatasi anak fatherless yang tepat adalah mengajarkan mereka keterampilan tertentu. Orang tua atau keluarga dapat mengajarkan anak cara berinteraksi dengan baik, membangun hubungan yang sehat, dan menyelesaikan konflik dengan bijak. 

5. Mendorong Keterlibatan dalam Aktivitas Positif

Cara mengatasi anak fatherless berikutnya dengan mendorong melakukan kegiatan yang bermanfaat. Orang tua atau keluarga dapat membantu anak mengisi waktu dengan cara yang lebih produktif dan membangun rasa percaya diri mereka. Dorong anak untuk mengikuti olahraga, klub, atau kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat. Ajak juga anak mengikuti kegiatan sosial agar aktivitasnya lebih positif.

Itulah tanda dan cara mengatasi fatherless pada anak. Untuk menjaga psikologis anak, jangan lupa untuk memberikan kasih sayang lebih. Hal tersebut sangat penting untuk kehidupan anak di masa mendatang. Semoga informasi ini membantu, jangan lupa simak artikel parenting lainnya di Rakki.id!

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments