Wednesday, January 8, 2025
No menu items!
HomeDesignMake it ModernViral Harga Jimny "Digoreng", Ini Tanggapan Suzuki

Viral Harga Jimny “Digoreng”, Ini Tanggapan Suzuki

Situasi sama kembali terjadi. Seperti saat generasi terbaru Suzuki Jimny meluncur di Indonesia. Peminat tinggi Jimny 5-door tak diimbangi ketersediaan stok. Alhasil terdapat anomali terkait harga jualnya yang berbeda antara diumumkan pabrikan dengan diungkapkan tenaga penjual ke konsumen.

KEY TAKEAWAYS

  • Kata pihak Suzuki, ini terjadi karena ketidakseimbangan antara suplai dan demand

    Kalau membeli sesuai harga asli, bakalan inden panjang disebabkan suplai yang sedikit setiap bulannya

Kalau diperhatikan, harganya bisa naik signifikan. Varian transmisi otomatis dengan warna bodi tunggal dipatok Suzuki senilai Rp465 juta dengan status on-the-road Jabodetabek. Tapi angka yang disebutkan tenaga penjual mencapai Rp525 juta. Kemudian versi kelir bodi two-tone naik dari Rp481,6 juta menjadi Rp530 juta. Dalih mereka, agar konsumen bisa mendapatkan unit lebih cepat.

Antrean pembeli Jimny 5-door makin panjang. Menurut Suzuki sejak peluncuran telah mencapai 1.200 SPK. Angka ini tentunya akan terus bertambah, mengingat betapa ikoniknya mobil tersebut. Sementara suplai dari pabrikan cukup terbatas. Tiap bulan hanya mendapat jatah 100 unit seperti diungkapkan Harold Donnel selaku 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Lantas apa yang membuat hara Jimny 5-door digoreng sebegitu besarnya? Menurut Harold hal ini dapat terjadi lantaran ketidakseimbangan antara suplai dan demand (permintaan). Berdasarkan pernyataan ini, berarti ini mengikuti hukum ekonomi. Ketika suplai barang tak memadai untuk memenuhi permintaan yang membludak maka terjadi kenaikan harga.

Baca Juga: Skema Kredit Suzuki Jimny 5 Pintu, Harga Asli Sebelum “Digoreng”

 

Jimny 5 doors

 

Namun, untuk kasus Jimny 5-door harusnya hal tersebut tidak boleh terjadi lagi. Apalagi pembelian secara resmi melalui APM. Karena harga sudah ditentukan. Kalau pun terjadi kenaikan hal tersebut lantaran perbedaan daerah. Sayangnya, perbedaan harga terjadi dalam waktu tidak lama setelah peluncuran.

Kondisi seperti ini sebenarnya sudah diwaspadai oleh Suzuki semenjak peluncuran Jimny 3-door. Kejadian aksi ‘menggoreng’ harga juga terjadi. Saat kami mewawancarai Harold tahun lalu, ia mengatakan bahwa pihaknya berupaya menjaga posisi harganya lebih pasti, yaitu dengan memberikan suplai lebih baik.

Lebih lanjut, perbedaan harga yang terjadi saat IIMS 2024 ini juga disebabkan oleh kenakalan tenaga penjual. Suzuki pun bakal menindaklanjuti bila didapatkan temuan penyimpangan harga khususnya untuk area Jabodetabek. Mereka juga terus berkoordinasi dengan para diler di seluruh Indonesia. Sementara bagi konsumen yang sudah terlanjur membeli dengan harga lebih tinggi, bisa berkomunikasi dengan tenaga penjual dan diler pembelian.

“Kami secara berkala menampilkan harga di layar LED (panggung Suzuki di IIMS 2024). Jadi ketika konsumen sedang bertanya-tanya ke sales, itu bisa menjadi acuan,” jelas Harold di Jakarta, Selasa (20/02). (HFD/ODI)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments