Ditengah perang yang sedang dilakukan Israel pada masyarakat Palestina, saat ini wabah mematikantengah menyerang warga Israel. Wabah ini disebabkan oleh virus West Nile. Per tanggal 30 Juni 2024 lalu, dilaporkan sebanyak 100 orang telah terinfeksi di mana delapan diantaranya dirawat di rumah sakit dan lima orang dinyatakan meninggal dunia.
Dilaporkan dari The Jerusalem Post, menyebutkan bahwa rata-rata pasien berasal dari Israel bagian tengah yaitu penduduk Sharon yang kini dirawat di Meir Medical Center di Kfar Saba. Kabarnya sebanyak 25 pasien mengalami gejala yang cukup parah seperti demam yang menggunakan ventilator hingga obat penenang.
Lima orang yang meninggal dilaporkan merupakan pasien dari Rabin Medical Center-Beilinson Campus di Petah Tikva. Ada juga info mengenai pasien tambahan dirawat di Ichilov Hospital di Tel Aviv.
Mengenal Virus West Nile yang Menyerang Warga Israel
Diketahui bahwa virus West Nile ini disebabkan oleh virus yang hidup di dalam air, yang bisa ditemukan di dalam tubuh burung. Untuk penyebarannya, dimulai saat nyamuk menggigit burung yang terinfeksi West Nile yang kemudian nyamuk tersebut menyebarkannya kembali pada hewan lain dan manusia.
Pada dasarnya bagi penderita yang terinfeksi virus West Nile ini hanya mengalami flu biasa atau bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, gejala terparah akan menunjukkan morbiditas parah, bahkan kematian.
Namun, ada juga yang mengalami gejala lain yang bisa ditimbulkan bagi yang terinfeksi adalah demam, sakit kepala, lemas, nyeri sendi dan otot, konjungtivitis, ruam terkadang disertai mual dan diare.
Masa inkubasi virus ini sekitar 7 hingga 14 hari. Perlu diketahui, penyakit ini tidak menular dari orang ke orang.
Yang paling berisiko mengalami gejala parah akibat virus West Nile ini adalah pasien yang memiliki penyakit kronis, seperti gangguan sistem kekebalan tubuh, pasien kanker dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk, bayi, dan lansia.
Tidak ada vaksin dan pengobatan khusus untuk infeksi virus West Nile. Hingga saat ini vaksin hanya tersedia untuk kuda. Upaya perawatan yang diberikan berupa infus antibodi intravena yang disebut IVIG dan obat interferon yang dapat memperkuat kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk menghilangkan penyebaran virus dalam tubuh.
Jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan selama lebih dari seminggu, dengan gejala lain seperti muntah saat minum, tidak buang air kecil selama lebih dari sepuluh jam, napas cepat–lebih dari 20 kali per menit pada orang dewasa, lebih dari 40 kali per menit pada anak-anak–, penurunan kesadaran, tidak mau terpapar cahaya, dan sakit kepala yang intens maka penderita harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit.
