Tuesday, January 7, 2025
No menu items!
HomeFilmYuk Kenalan dengan Lim Kay Siu, Sosok Gyatso di Film Avatar: The...

Yuk Kenalan dengan Lim Kay Siu, Sosok Gyatso di Film Avatar: The Last Airbender

Lim Kay Siu, seorang bintang dari Singapura yang berusia 68 tahun, didapuk sebagai Gyatso di Avatar: The Last Airbender versi Netflix. Ia telah menjadi bagian dari adegan Hollywood, belajar kung fu dengan tongkat, dan menghabiskan waktu di studio yang sama dengan produksi The Mandalorian.

Gyatso menjadi figur yang paling berpengaruh bagi Aang (diperankan oleh Gordon Cormier), si bocah kece yang punya jurus-jurus keren untuk mainin elemen. Dia adalah harapan terakhir untuk membawa kedamaian di dunia yang sedang ribut perang.

Sekilas tentang Peran Lim Kay Siu

Peran Lim dalam remake live-action dari serial animasi yang populer antara 2005 dan 2008 dengan judul yang sama adalah yang paling mencuat hingga sekarang. Sebelumnya, dia dikenal lewat sitkom lokal Happy Belly (1996) dan Phua Chu Kang Pte Ltd (1997 hingga 2007).

Aktor ini terakhir terlibat dalam proyek Hollywood melalui miniseri fantasi The Monkey King (2001), yang dibintangi oleh Thomas Gibson dan Bai Ling; serta film biografi Anna And The King (1999), bersama Jodie Foster dan Chow Yun Fat.

Meski begitu, selama dua dekade berikutnya, dia tidak lagi terlibat dalam proyek di Amerika Serikat. Dalam percakapan via Zoom dengan The Straits Times, Lim menjelaskan mengapa dia mengambil keputusan tersebut.

Setelah berperan dalam Anna And The King, dia dan pasangannya, aktris Singapura yang berusia 60 tahun, Neo Swee Lin yang juga ikut serta dalam film tersebut, pergi ke Los Angeles untuk mencari agen dan peran.

Namun, Lim masih mengalami kesulitan dalam menghadapi kehilangan ibunya yang meninggal karena kanker saat proses pembuatan film tersebut.

“Setelah kami kembali dari syuting dan menghadiri pemakamannya, ketika kami mencoba peruntungan di Hollywood untuk melihat apakah kami bisa meniti karier di sana, saya mulai merasa sangat sedih,” kenang Lim.

Saudaranya adalah aktor Singapura Lim Kay Tong, yang terkenal karena perannya dalam serial drama Mediacorp Growing Up (1996 hingga 2001).

Merasa belum siap untuk terjun ke dunia Hollywood, Lim Kay Siu dan Neo kembali ke kampung halaman mereka.

“Kami menikmati waktu yang sangat berharga di Singapura dengan terlibat dalam seni, teater, film, dan televisi yang mengangkat budaya dan masyarakat kami,” kata aktor yang berperan sebagai suami Neo dalam drama The Moon Is Less Bright (1990) dan Tender Submission (2023). “Jadi pada akhirnya, itu sangat bermanfaat bagi kami.”

Namun, setelah 20 tahun berlalu, Hollywood kembali menarik perhatian mereka.

“Saat ini, kami sudah berada pada tahap kehidupan di mana kami tidak memiliki orang tua lagi. Dan kami juga tidak punya hewan peliharaan atau anak-anak,” kata Lim.

“Kami lebih tua sekarang. Kami tidak lagi terlalu gugup atau cemas tentang hal itu. Jadi menurut saya, tidak ada salahnya untuk mencoba lagi.”

Berkarir di Film The Last Airbender

Adaptasi live-action Netflix dari Avatar: The Last Airbender, awalnya merupakan serial animasi Nickelodeon dan mendapat sambutan yang luar biasa. Serial delapan episode ini menjadi favorit penonton di berbagai negara, termasuk AS, Singapura, dan Malaysia, dengan jumlah penonton mencapai 21,2 juta pada akhir pekan perdana. Lim Kay Siu, aktor teater dan TV berpengalaman dari Singapura, memainkan peran penting sebagai Gyatso, mentor yang peduli terhadap karakter Aang yang diperankan oleh Gordon Cormier.

Dalam percakapan eksklusif dengan CNA Lifestyle, Lim Kay Siu dan istrinya, Neo Swee Lin, berbagi pengalaman mereka dalam produksi tersebut. Mereka menyambut pertanyaan ulang tahun terlambat untuk Lim Kay Siu, yang berulang tahun pada 28 Februari, dan mengungkapkan kegembiraan mereka atas kesuksesan premier serial tersebut.

Lim Kay Siu mengungkapkan bahwa awalnya dia tidak menyadari betapa besar proyek tersebut, hanya mengetahui bahwa dia mengikuti audisi untuk karakter mentor seorang anak laki-laki. Namun, ketika dia berhasil mendapatkan peran tersebut dan mengetahui bahwa Gordon Cormier akan memerankan Aang, dia mulai memahami pentingnya proyek tersebut.

Selama proses syuting, Lim Kay Siu mencoba memperkuat aspek cinta dalam perannya sebagai Gyatso, berusaha memberikan sedikit humor dan kelembutan pada karakter tersebut. Dia mengakui bantuan dari Albert Kim dan Michael Goi, sutradara episode pertama, dalam menemukan esensi karakternya. Lim Kay Siu juga memuji bakat Cormier yang membantunya dalam memahami karakter Aang di luar lokasi syuting.

Menurut Lim Kay Siu, perbedaan utama antara versi animasi dan live-action adalah kedalaman emosi yang lebih dalam dalam versi live-action, didukung oleh efek visual yang memukau dan ekspresi alami dari para aktor. Dia menyatakan bahwa meskipun beberapa elemen dapat berbeda, seperti penggunaan layar hijau, proses produksi tetap memunculkan emosi yang kuat.

Untuk persiapan adegan terakhir di mana karakternya berhadapan dengan Negara Api, Lim Kay Siu mengungkapkan bahwa dia harus mempelajari kung fu dengan tongkat dan berlatih rutin selama beberapa tahap.

Dalam refleksi terakhirnya, Lim Kay Siu menegaskan bahwa kuncinya dalam menjalani karier akting adalah tetap mencintai pekerjaannya. Dia merasa bangga menjadi bagian dari komunitas aktor Singapura yang semakin diakui secara global mengenai dedikasi dan semangat mereka dalam seni peran.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments